IMPLIKASI PERTAHANAN NASIONAL DALAM ASPEK KEHIDUPAN BANGSA

Standar

Peningkatan  ketahanan nasional  berdasarkan falsafah bangsa yang dilaksanakan secara realistis pragmatis, sesuai dengan norma yang disepakati bersama. Perlu apresiasi yang tepat terhadap penanganan kelemahan ketahanan nasional, sehingga dalam prosesnya nanti melahirkan suatu keseimbangan dalam menciptakan ketahanan nasional yang dicita-citakan.

  1. Implikasi ketahanan nasional pada bidang ideologi

Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dalam bidang ideologi adalah:

  • Ketangguhan Pancasila, dimana Pancasila harus dapat menjamin segala bentuk aspirasi hidup, baik atas nama pribadi maupun masyarakat
  • Pengamalan Pancasila, dimana hal ini merupakan pandangan hidup bangsa yang harus senantiasa diimplementasikan dalam setiap sisi kehidupan manusia.

2. Implikasi ketahanan nasional pada bidang politik

Dalam hal ini, dipengaruhi oleh kemampuan sistem politik  yang dipakai untuk memuluskan jalan politik bangsa. Mula-mula bangsa Indonesia menganut sisitem demokrasi liberal, tetapi pemerintahan malah carut marut dan instabil. Kemudian menganut sistem demokrasi terpimpin, namun sisitem kontrol tidak efektif dan menimbulkan otoriter politik.

Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bangsa Indonesia kini menganut demokrasi Pancasila.

Politik luar negeri Indonesia memegang teguh prinsip bebas aktif, dimana dasar-dasar pokok pikirannya adalah:

  1. Diabdikan untuk kepentingan nasional
  2. Bebas aktif
  3. Mendorong adanya bantuan luar negeri tanpa disertai ikatan politikdan syarat seringan-ringannya.
  4. Ikut berpartisipasi dalam perwujudan perdamaian dunia.
  5. Persahabatan, serta tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.

   3. Implikasi ketahanan nasional pada bidang ekonomi

Pembangunan ekonomi didasarkan pada demokrasi ekonomi. Masyarakat dapat secara aktif memberikan kontribusi dalam pembangunan.

Adapun ciri-ciri demokrasi ekonomi yaitu:

  • Berdasar asas kekeluargaan
  • Sumber-sumber ekonomi yang penting dikuasai oleh negara
  • Hak milik perorangan diakui
  • Warga negara bebas memilih pekerjaan dan kehidupan yang layak
  • Fakir miskin dan anak terlantar memperoleh jaminan sosial

Meskipun demikian, penyusunan dari demokrasi ekonomi harus menghindari adanya sisitem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli.

Hambatan pembangunan ekonomi terletak pada keterbatasan modal, kurangnya sumberdaya manusia yang terampil dalam mengolah kekayaan alam, kurang cakap dalam hal manajemen.

4. Implikasi ketahanan nasional pada bidang sosial budaya

Sosial budaya menurut GBHN mencakup agama, kesehatan, pendidikan, teknologi dan kebudayaan dalam arti sempit. Dalam mengusahakan perbaikan, pendidikan memegang peranan penting. Terhadap perubahan sosial budaya, harus dapat difilter dengan baik tidak semua kultur yang berasal dari luar negeri dapat kita anut sepenuhnya. Maka inilah yang harus diwaspadai dalam mempertahankan pribadi bangsa.

        5. Implikasi ketahanan nasional pada bidang pertahanan dan      keamanan

Fungsi pertahanan dan keamanan adalah tercapainya kondisi keamanan bangsadalam rangka ketahanan nasional berlandaskan Pancasila.

Dalam pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.  Lingkup hankamnas meliputi seluruh bidang kehidupan negara maka sudah seyogyanya seluruh rakyat dan potensi nasional dioptimalkan.

Potensi rakyat merupakan pangkal kekuatan hankamnas yang harus disusun sedemikian rupa sehingga komponen hankamnas tercipta secara efektif dan efisien dan mencetak Tentara Nasional Indonesia yang tangguh. Penyusunan itu dilakukan dalam bentuk :

  1. Perlawanan Rakyat yang merupakan kekuatan  rakyat terlatih yang langsung memberikan partisipasi dalam bidang pertahanan
  2. Keamanan Rakyat merupakan kekuatan bantuan Polri dalam bidang kemanan ketertiban masyarkat yang memberikan partisipasi langsung dalam bidang kamtibnas.
  3. Hansip merupakan kekuatan perlindungan masyarakat dalam berbagai bencana. Baik bencana alam maupun bencana perang.

Jadi, pertahanan dan keamanan nasional bukan hanya tanggung jawab Tentara Nasional Indonesia saja tetapi merupakan kewajiban yang ada di setiap pundak rakyat Indonesia.

adapun ancaman yang perlu diantisipasi dari sisi intern seperti pemberontakan dan subversi, dari sisi ekstern seperti infiltrasi, intervensi.

Tinggalkan komentar